Peran Mohammad Yamin dalam Sumpah Pemuda & Ide Bahasa Persatuan (2024)

tirto.id - Peran Mohammad Yamin dalam peristiwa bersejarah Kongres Pemuda sangat krusial. Ia adalah salah satu tokoh yang menggagas sekaligus merumuskan ikrar atau teks naskah Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta) tanggal 28 Oktober 1928. Sebelum itu, M. Yamin juga turut andil di Kongres Pemuda I pada 1926.

Mohammad Yamin dilahirkan di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, tanggal 2 Agustus 1903. Pendidikan dasarnya ditempuh di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, kemudian lanjut ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta.

Setelah menamatkan AMS di Yogyakarta, Mohammad Yamin melanjutkan kuliah di Rechtshoogeschool te Batavia atau Sekolah Tinggi Hukum di Batavia (cikal bakal Fakultas Hukum Universitas Indonesia).

Dikutip dari Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance 1944–1946 (1972) yang ditulis oleh Benedict Anderson, Mohammad Yamin lulus pada 1932 dengan meraih gelar Master in de Rechten atau sarjana hukum.

Selain dikenal sebagai aktivis pergerakan serta ahli hukum, Mohammad Yamin juga merupakan politisi, diplomat, sejarawan, sastrawan, serta budayawan yang telah menelurkan banyak karya, mulai dari buku tentang politik dan sejarah atau hukum, puisi, naskah drama, dan lain sebagainya.

Kelak, setelah Indonesia merdeka, Mohammad Yamin menempati beberapa posisi di pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Kehakiman, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Sosial, hingga Menteri Penerangan.

Baca juga:

  • Makna Sumpah Pemuda: Sejarah, Isi, Arti Tanggal 28 Oktober 1928
  • Hari Sumpah Pemuda dan Kisah Lirik Lagu Bangun Pemudi Pemuda
  • 6 Film untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

Gagasan Mohammad Yamin di Kongres Pemuda I tentang Bahasa Persatuan

Mohammad Yamin mengawali kiprah politik pergerakannya ketika kuliah di Batavia (Jakarta) pada perjalanan dekade 1920-an. Dinukil dari Menjadi Indonesia (2006) karya Parakitri T. Simbolon, Mohammad Yamin kala itu bergabung dengan Jong Sumatranen Bond.

Ketika Kongres Pemuda I digelar di Jakarta pada 30 April-2 Mei 1926, Mohammad Yamin berpartisipasi sebagai wakil dari Jong Sumatranen Bond. Tujuan Kongres Pemuda I adalah untuk membangun semangat kerja sama di antara organisasi pemuda di Indonesia demi memajukan persatuan dan kebangsaan, serta menguatkan hubungan.

Kongres Pemuda I dihadiri perwakilan dari beberapa perkumpulan atau organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan lainnya.

Dalam Sumpah Pemuda: Latar Belakang dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional (2008) yang disusun Momon Abdul Rahman dan kawan-kawan disebutkan Mohammad Yamin menyampaikan pidato berjudul "Kemungkinan Perkembangan Bahasa-bahasa dan Kesusasteraan Indonesia di Masa Mendatang".

Baca juga:

  • Sejarah Kongres Pemuda I: Cikal Bakal Sumpah Pemuda
  • Hari Sumpah Pemuda dan Kisah Lirik Lagu Bangun Pemudi Pemuda
  • Beda Kongres Pemuda I dan 2 dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Tanpa rnengurangi penghargaan terhadap bahasa-bahasa daerah lain seperti Sunda, Aceh, Bugis, Minangkabau, Madura, dan lain-lain, Mohammad Yamin berpendapat bahwa hanya ada dua bahasa yang rnempunyai peluang untuk dijadikan bahasa persatuan Indonesia, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Melayu.

Bahasa Jawa, papar Yamin di forum Kongres Pemuda I, berpeluang menjadi bahasa persatuan karena memiliki jumlah penutur terbanyak di Indonesia. sem*ntara itu, bahasa Melayu mempunyai peluang menjadi bahasa persatuan karena sudah menjadi bahasa pergaulan (lingua franca).

Namun, ide Yamin yang menyarankan agar bahasa Jawa atau bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa persatuan tidak sepenuhnya diterima oleh peserta kongres.

Mohammad Tabrani dari Jong Java berpendapat, apabila bangsa bernama Indonesia, maka bahasa juga harus bernama bahasa Indonesia, bukan bahasa Jawa atau bahasa Melayu. Ketidaksepahaman antara dua pendapat ini membuat Kongres Pemuda I belum menghasilkan keputusan mutlak.

Peran Mohammad Yamin di Kongres Pemuda II yang Menghasilkan Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II merupakan kelanjutan dari Kongres Pemuda I. Kongres yang kedua ini juga diadakan di Batavia atau Jakarta. Ada 3 rapat atau sidang yang digelar selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928.

Rapat pertama dilangsungkan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) pada 27 Oktober 1928. Rapat kedua digelar di Gedung Oost-Java Bioscoop pada 28 Oktober 1928. Rapat ketiga yang juga diadakan tanggal 28 Oktober 1928 dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubgebouw.

Ada 750 peserta dari beberapa organisasi atau perkumpulan yang mengirimkan wakilnya untuk mengikuti Kongres Pemuda II, termasuk dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Pemuda Indonesia, Jong Islamieten Bond (JIB), Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan lainnya.

Baca juga:

  • Peran RM Djoko Marsaid dari Jong Java dalam Sumpah Pemuda

Selanjutnya dibentuk kepanitiaan kongres yang terdiri dari perwakilan para peserta. Susunan panitia Kongres Pemuda II adalah sebagai berikut:

  • Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
  • Wakil Ketua: RM Djoko Marsaid (Jong Java)
  • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  • Bendahara: Amir Syarifuddin (Jong Batak).
  • Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
  • Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
  • Pembantu III: R.C.L Senduk (Jong Celebes)
  • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  • Pembantu V: Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi)

Di rapat pertama pada hari pertama tanggal 27 Oktober 1928, Mohammad Yamin menyampaikan gagasannya bertajuk "Dari Hal Persatuan dan Kebangsaan Indonesia".

Dalam pidatonya, seperti dikutip dari Sumpah Pemuda: Latar Belakang dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional (2008) yang disusun Momon Abdul Rahman dan kawan-kawan, Mohammad Yamin mengulas tentang pentingnya persatuan untuk kebangsaan.

"Persatuan di antara bangsa Indonesia dimungkinkan kekal karena mempunyai dasar yang kuat yaitu persamaan kultur, persamaan bahasa, persamaan hukum adat. Satu bangsa yang bersatu karena rohnya kuat," papar Mohammad Yamin.

Baca juga:

  • Peran Sugondo Djojopuspito dalam Sejarah Sumpah Pemuda 1928
  • Teks Lengkap Isi Sumpah Pemuda: Tujuan dan Maknanya
  • Sinopsis Film 3 Srikandi untuk Meriahkan Hari Sumpah Pemuda 2022

Lebih lanjut, Mohammad Yamin menyatakan pula bahwa persatuan Indonesia dapat diperkuat melalui lima faktor, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Mohammad Yamin juga mengimbau kepada kaum ibu untuk menanamkan semangat kebangsaan kepada anak-anaknya. Sempat terjadi perdebatan yang cukup alot tentang sejumlah gagasan Yamin, namun pada akhirnya bisa diambil kata sepakat.

Di rapat ketiga hari kedua tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda menyepakati mengenai ikrar Sumpah Setia atau Sumpah Pemuda. Mohammad Yamin turut merumuskan teks naskah Sumpah Pemuda yang berbunyi sebagai berikut:

Pertama

Kami Putra-Putri Indonesia,

mengaku bertumpah darah yang satu,

Tanah Indonesia

Kedua

Kami Putra-Putri Indonesia,

mengaku berbangsa yang satu,

Bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami Putra-Putri Indonesia,

menjunjung bahasa persatuan,

Bahasa Indonesia

Baca juga:

  • Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022 yang Diperingati 28 Oktober
  • Sinopsis Film Sokola Rimba untuk Peringati Sumpah Pemuda 2022
  • 7 Rekomendasi Cara Memperingati Sumpah Pemuda di Kantor

Baca juga artikel terkait SUMPAH PEMUDA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya

Peran Mohammad Yamin dalam Sumpah Pemuda & Ide Bahasa Persatuan (2024)

References

Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Melvina Ondricka

Last Updated:

Views: 5725

Rating: 4.8 / 5 (48 voted)

Reviews: 87% of readers found this page helpful

Author information

Name: Melvina Ondricka

Birthday: 2000-12-23

Address: Suite 382 139 Shaniqua Locks, Paulaborough, UT 90498

Phone: +636383657021

Job: Dynamic Government Specialist

Hobby: Kite flying, Watching movies, Knitting, Model building, Reading, Wood carving, Paintball

Introduction: My name is Melvina Ondricka, I am a helpful, fancy, friendly, innocent, outstanding, courageous, thoughtful person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.